Banyak pelaku terror adalah anak-anak muda. Bahkan ada yang di bawah umur. Fenomena ini menarik untuk dicermati.
Alkatafangi menulis :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam jauh-jauh hari telah memberitakan kemunculan kelompok sesat ini, lengkap dengan ciri-ciri dan sifat-sifatnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
سَيَخْرُجُ فيِ آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ مِنْ قَوْلِ خَيْرِ البَرِيَّةِ يَقْرَءُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ
Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang muda-muda umurnya, pendek akalnya. Mereka mengatakan ucapan sebaik-baik manusia. Mereka membaca Al Qur’an, tapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama seperti melesatnya anak panah menembus binatang buruannya. [HR. Al Bukhari 3611, 5057, 6930; Muslim 1066]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyifati mereka sebagai:
هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَ الْخَلِيْقَةِ
Mereka adalah sejahat-jahat makhluk. [HR. Muslim 1067]
- Bahasa Terorisme itu Mudah Dipahami
Ulil Abshar-Abdalla mengatakan :Bahasa yang acapkali disampaikan para teroris sangat mudah dipahami oleh khalayak ramai, sehingga menciptakan peluang-peluang untuk tumbuh dan berkembangnya tindak terorisme
Dengan kemudahan ini mereka cepat mencuci otak anak-anak muda (juga wanita). Anak-anak dan wanita Palestina - satu contoh - banyak menjadi korban hasutan. Bukannya dilindungi, mereka malah dijadikan perlindungan (tameng) oleh militan Palestina yang bersenjata lengkap.
Anak-anak (dan wanita) sering jadi tameng hidup. - Propaganda dalam berbagai bentuk
Ketua Lazuardi Birru Nugroho Wahyujatmiko menuturkan radikalisme dan terorisme melakukan propaganda tidak hanya dengan pendekatan secara emosional. Namun propaganda saat ini dilancarkan melalui berbagai media, seperti situs, jejaring sosial, novel, tabloid, buletin, radion, majalah, hingga kepingan cakram padat (VCD/DVD).
Solusi
Beberapa solusi yang patut diperhatikan :- Menurut H Sholekhan , pengurus FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) Solo,
" .... deradikalisasi perlu ditanamkan ditengah masyarakat. Baik dilakukan bagi keluarga pelaku tindak kekerasan maupun seluruh lapisan masyarakat. Sehingga perilaku kekerasan tidak melebar."
http://static.inilah.com/data/data/foto/hlfoto/hl20111128133334-news.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar